Anak-Anak Bonelemo

Akhir desember 2013,  sebagai freshgraduate yang otaknya sedang tidak fresh, saya memutuskan untuk menghirup udara fresh. Maka, ketika diajak oleh Arsy, adik kos saya. Untuk ikut berkunjung ke kampung halamannya. Saya langsung bilang iya !

 

8 jam ke arah utara dari kota Makassar dengan menumpangi mobil panter berongkos Rp. 100.000/orang. Saya tiba Di Kabupaten Belopa.  Dari terminal belopa mobil melaju ke kecamatan Bajo. Nah dibajo inilah saya tiba di rumah Arsy. Menginap semalam disana, paginya kami menuju Desa Bonelemo kecamatan Bajobarat.

Perjalanan ke Bonelemo cukup dengan menumpang ojek seharga Rp.25.000 dengan jarak tempuh kurang lebih 40 menit dari kecamatan bajo. Rute Bajo---Bonelemo kalau pakai istillah keren para backpacker yaitu Trackking. Bagaimana tidak ? jalannya naik turun, bergelombang, tidak beraspal dan rusak sana-sini. 

 

Orang yang baru pertamakali menginjakkan kaki disana seperti saya, pasti menahan napas selama perjalanan. (mati dong gak napas hahaha) Tapi tidak perlu khawatir selalu ada hal baik, disepanjang perjalanan mata saya disuguhi jejeran pohon jambu mente, beberapa kebun , sawah, pohon-pohon liar, dan air sungai yang mengalir. Ahh segar !

Setiba di Bonelemo, saya rehat sejenak. Sorenya langsung menceburkan diri disegarnya air sungai Bonelemo. Brrrrrr dingin ! di sungai saya melihat ada proyek pembangunan bendungan kecil, tampak ramai anak-anak berlarian diantara batu kali, batu karang yang dikeruk sebagian, bahkan di dekat doser (alat berat) besar seperti raksasa yang mencabik-cabik perut sungai.

Saya kurang tahu menahu tentang proyek itu. Yang saya tahu, di Bonelemo ada anak-anak yang ceria, yang bermain dengan lepas dibawah langit, memanfaatkan sungai secara arif tanpa mereka mengerti. Setiap sore mereka berkumpul di sungai, membicarakan rencana esok di sekolah, rencana malam libur sekolah berkunjung secara bergiliran ke rumah salah satu diantara mereka, sambil makan mangga madu. Suatu kehidupan anak-anak yang  jarang ditemui di kota.