Jumat, 13 Februari 2015

Luwu - Belopa, Sulawesi Selatan

Luwu dahulu adalah sebuah kerajaan atau kedatuan. Daerah kekuasaan Luwu sangat luas, hingga ke daerah-daerah yang sekarang kita kenal sebagai Rantepao, Makale, Kolaka dan Poso. Luwu kental dengan budaya bugis, bahkan disebut-sebut sebagai bugis tertua di Sulawesi Selatan. 

Saat tulisan ini dibuat, Tanah Luwu telah berganti rupa menjadi daerah yang dimekarkan kedalam 3 kabupaten dan 1 kota, yakni Kabupaten Luwu beribukota Belopa, Kabupaten Luwu Utara beribukota Masamba, Kabupaten Luwu Timur beribukota Malili  dan Kota palopo.

Berjarak tempuh kurang lebih 9 jam ke arah utara dari Kota Makassar, jejak sejarah kejayaan tanah Luwu yang pertama dipijak adalah Kabupaten Luwu. Kalau berkunjung langsung ke Kabupaten Luwu memang sedikit membingungkan, pasalnya dulu sebelum Kota Palopo dimekarkan menjadi kota madya tersendiri, Palopo adalah ibukota Kabupaten Luwu, yang sekarang dipindah ke Belopa. Akan tetapi, ada 2 kecamatan yang secara Administratif masih merupakan teritorial Kabupaten Luwu yang letak 2 kecamatan tersebut berada di sisi Kota Palopo. Tuh kan ribet, ahh Indonesia, Indonesia *tepok jidat. mana lagi sekarang tengah beredar wacana akan ada pemekaran Kabupaten Luwu Tengah *sundul tembok.

Ahh lupakan Pemekaran aneh penuh amis politis itu, saya mau cerita tentang Wisata Kabupaten Luwu dan pesonanya yang tersembunyi (ceilehh).

Perjalanan saya mulai dari kota Makassar, dengan menumpangi Panter alias mobil angkutan umum yang rutenya ke Kota Palopo. Nah naik itu saja kan entar juga lewat Belopa. Ongkosnya 100/orang, naik Bus juga sama segitu. Macam-macam angkutan itu bisa sobat jumpai di terminal daya atau disepanjang jalan raya mana saja. Nanti juga di teriakin sama supirnya.



Angkutan yang tersedia ke Belopa ini 24 jam, dan hanya rehat sekali diperjalanan untuk makan atau ke kamar kecil.  Tiba di Belopa, ternyata kotanya tidak ramai. Tapi saya harus tetap nemu tempat asik di tempat ini. Search di mbah google juga hasilnya bikin alis mengerut. Sebenarnya bukan tidak ada tempat menarik yang bisa dikunjugi di Kabupaten Luwu, hanya saja sayangnya pariwisata di kabupaten ini seperti dikacangin sama Pejabatnya. Itu dia kenapa warga kabupaten Luwu malah berbondong-bondong ke Kota Palopo untuk berwisata.

Nah hasil kepo saya ke penduduk sini, ada beberapa tempat asik yang bisa dikunjungi.  
Traccking ke kecamatan Bajo Barat.
Membayar ojek 25 ribu sekali jalan dari terminal Belopa ke Bajo Barat. Kita bisa menikmati beberapa desa asri di Bajo barat. Contohnya desa Bonelemo, disana kita bisa ngirup udara segar + menikmati sejuknya air sungai (Salu) + nginap di rumah kebun di atas gunung tempat perkebunan cengkeh (itu kalau sobat pinter-pinter ambil hati penduduk yang punya kebun cengkeh) ada juga batu tikumbang yang sarat dengan mitos, sayangnya waktu berkunjung kesana saya tidak sempat melihat batu ini dikarenakan ada pembangunan bendungan mini di Salu bonelemo.

  Bua
Dikecamatan Bua, berjarak tempuh kurang lebih 20 menit dari terminal belopa dan gerbang masuknya kelihatan jelas di jalan poros Luwu---Palopo ini ada wisata sejarah yang patut dikunjungi. Yaitu tempat pendaratan pertama datuk Sulaiman, ia adalah khatib pertama yang menyebarkan islam di tanah Luwu. Monumen lapandoso namanya, ini terletak di bibir pantai desa Pabbarresseng. Oh iya, di Bua juga ada Bandar udara kecil yang hanya didatangi pesawat-pesawat kecil. Lengkapnya penulis kurang info sob. Maap ya. Hehehe Penulis juga hanya sekedar lewat di gerbangnya.

Seruput nikmatnya Bugalu
Bugalu atau di Palopo disebut kapurung dan di Maluku dan papua disebut Papeda atau di kendari disebut Sinonggi, ini memang mirip. Bedanya hanya pada penyajian  dan bahan pencampurnya. Di belopa, Bugalu yang berbahan dasar sagu ini biasa dimasak bersama sayur-sayuran, ikan, udang atau ayam. Kuah yang dicampur kacang, samabal pedas + irisan jeruk nipis ini dengan mudah bisa dijumpai. Harganya hanya sekitar Rp.10.000- Rp.15.000/porsi. Kalau yang ini buatan nenek seorang teman yang saya kunjungi di Bajo sob, gratis. Hehehe


Berburu Bale Tapa di Pasar Tradisional.


Hampir semua pasar tradisonal yang ada di belopa menjual bale tapa atau ikan asap. Nah ikan ini maknyos kalau di masak santan ataupun digoreng bumbu pedas kemudaian disajikan bersama nasi putih dan sambal.
 
Hanya segitu hasil kepo saya, kalau sohib ada yang tertarik mengeksplor Belopa. Monggo, masih banyak yang belum disingkap disana.
 



2 komentar

Unknown mengatakan...

Wow 👍👍

LAPAK RUMAH ONLINE mengatakan...

Trims udah memposting belopa Dan skitar..sy asli bonelemo bajo barat..rumah pas persis dgn batu tikumbak...cuma dah lama lom balik ke sana..skali lgi thank udah memposting nya...

© Catatan Ara
Maira Gall