Luwu dahulu adalah
sebuah kerajaan atau kedatuan. Daerah kekuasaan Luwu sangat luas, hingga ke
daerah-daerah yang sekarang kita kenal sebagai Rantepao, Makale, Kolaka dan
Poso. Luwu kental dengan budaya bugis, bahkan disebut-sebut sebagai bugis
tertua di Sulawesi Selatan.
Saat tulisan ini
dibuat, Tanah Luwu telah berganti rupa menjadi daerah yang dimekarkan kedalam 3
kabupaten dan 1 kota, yakni Kabupaten Luwu beribukota Belopa, Kabupaten Luwu
Utara beribukota Masamba, Kabupaten Luwu Timur beribukota Malili dan Kota palopo.
Berjarak tempuh kurang
lebih 9 jam ke arah utara dari Kota Makassar, jejak sejarah kejayaan tanah Luwu
yang pertama dipijak adalah Kabupaten Luwu. Kalau berkunjung langsung ke
Kabupaten Luwu memang sedikit membingungkan, pasalnya dulu sebelum Kota Palopo
dimekarkan menjadi kota madya tersendiri, Palopo adalah ibukota Kabupaten Luwu,
yang sekarang dipindah ke Belopa. Akan tetapi, ada 2 kecamatan yang secara
Administratif masih merupakan teritorial Kabupaten Luwu yang letak 2 kecamatan
tersebut berada di sisi Kota Palopo. Tuh kan ribet, ahh Indonesia, Indonesia
*tepok jidat. mana lagi sekarang tengah beredar wacana akan ada pemekaran
Kabupaten Luwu Tengah *sundul tembok.
Ahh lupakan
Pemekaran aneh penuh amis politis itu, saya mau cerita tentang Wisata Kabupaten
Luwu dan pesonanya yang tersembunyi (ceilehh).
Perjalanan saya
mulai dari kota Makassar, dengan menumpangi Panter alias mobil angkutan umum
yang rutenya ke Kota Palopo. Nah naik itu saja kan entar juga lewat Belopa.
Ongkosnya 100/orang, naik Bus juga sama segitu. Macam-macam angkutan itu bisa
sobat jumpai di terminal daya atau disepanjang jalan raya mana saja. Nanti juga
di teriakin sama supirnya.
Angkutan yang
tersedia ke Belopa ini 24 jam, dan hanya rehat sekali diperjalanan untuk makan
atau ke kamar kecil. Tiba di Belopa,
ternyata kotanya tidak ramai. Tapi saya harus tetap nemu tempat asik di tempat
ini. Search di mbah google juga hasilnya bikin alis mengerut. Sebenarnya bukan
tidak ada tempat menarik yang bisa dikunjugi di Kabupaten Luwu, hanya saja
sayangnya pariwisata di kabupaten ini seperti dikacangin sama Pejabatnya. Itu
dia kenapa warga kabupaten Luwu malah berbondong-bondong ke Kota Palopo untuk
berwisata.
Nah hasil kepo saya
ke penduduk sini, ada beberapa tempat asik yang bisa dikunjungi.
Membayar
ojek 25 ribu sekali jalan dari terminal Belopa ke Bajo Barat. Kita bisa
menikmati beberapa desa asri di Bajo barat. Contohnya desa Bonelemo, disana kita
bisa ngirup udara segar + menikmati sejuknya air sungai (Salu) + nginap di
rumah kebun di atas gunung tempat perkebunan cengkeh (itu kalau sobat
pinter-pinter ambil hati penduduk yang punya kebun cengkeh) ada juga batu
tikumbang yang sarat dengan mitos, sayangnya waktu berkunjung kesana saya tidak
sempat melihat batu ini dikarenakan ada pembangunan bendungan mini di Salu
bonelemo.
Bugalu
atau di Palopo disebut kapurung dan di Maluku dan papua disebut Papeda atau di
kendari disebut Sinonggi, ini memang mirip. Bedanya hanya pada penyajian dan bahan pencampurnya. Di belopa, Bugalu
yang berbahan dasar sagu ini biasa dimasak bersama sayur-sayuran, ikan, udang
atau ayam. Kuah yang dicampur kacang, samabal pedas + irisan jeruk nipis ini
dengan mudah bisa dijumpai. Harganya hanya sekitar Rp.10.000- Rp.15.000/porsi. Kalau yang ini buatan nenek seorang teman yang
saya kunjungi di Bajo sob, gratis. Hehehe
Hampir semua
pasar tradisonal yang ada di belopa menjual bale tapa atau ikan asap. Nah ikan
ini maknyos kalau di masak santan ataupun digoreng bumbu pedas kemudaian
disajikan bersama nasi putih dan sambal.
Hanya segitu hasil
kepo saya, kalau sohib ada yang tertarik mengeksplor Belopa. Monggo, masih
banyak yang belum disingkap disana.
2 komentar
Wow 👍👍
Trims udah memposting belopa Dan skitar..sy asli bonelemo bajo barat..rumah pas persis dgn batu tikumbak...cuma dah lama lom balik ke sana..skali lgi thank udah memposting nya...
Posting Komentar